Senin, 11 Juli 2011

MUKMIN TERAKHIR YANG MASUK KE SURGA

Segala puji hanya bagi Alloh Subhanahu wa Ta’ala . Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat dan seluruh kaum muslimin yang senantiasa berpegang teguh pada sunnah Beliau sampai hari kiamat.
Kaum Muslimin rahimakumullah, sesungguhnya ummat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang masuk Neraka karena dosa-dosa besar dan maksiat yang mereka lakukan , mereka tidaklah kekal berada didalam Neraka sebagaimana orang-orang kafir dan munafiq. Orang-orang mukmin itu akan dikeluarkan dari Neraka dengan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dengan syafaat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nabiyyuna Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يُخْرَجُ مِنَ النَّارِمَنْ كَانَ فِي قَالبِهِ مِثقَالَ ذَرَّةٍ مِنَ الإيْمَانِ
Akan dikeluarkan dari Neraka orang yang di dalam hatinya ada keimanan meskipun seberat dzarroh (semut kecil).” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no.2523 dan Ahmad, III/94. Hadist ini dinilai Shohih oleh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shohiihah, no.2450)
Orang-orang yang dikeluarkan dari Neraka dengan syafa’at Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan masuk ke dalam Surga ini disebut Jahannamiyyun (para mantan penghuni Neraka Jahannam). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
لَيَخْرُ جَنَّ قَومَُ مِنْ أُمَّتِي مِنَ النَّا رِ بِشَفَاعَتِي يُسَمَّوْنَ الْجَهَنَّمُِّيوْنَ
“Sungguh satu kaum dari ummatku akan keluar dari Neraka dengan sebab syafa’atku, mereka disebut Jahannamiyyun (para mantan penghuni Neraka Jahannam).” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no.2525 dan beliau mengatakan, “Hadist ini hasan shohih”).
Hadist-hadist diatas menunjukkan bahwa seorang mukmin yang masuk Neraka tidak akan kekal didalamnya. Inilah yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Demikian pula jika penduduk Surga telah masuk kedalam Surga, mereka akan mencari saudara-saudaranya seiman yang dimsukkan kedalam Neraka karena dosa-dosa dan maksiatnya. Mereka memohon kepada Allah Ta’ala untuk mengeluarkan orang-orang mukmin itu dari Neraka. Penduduk Surga mengatakan, “ Wahai Rabb kami, dahulu mereka berpuasa, sholat dan berhaji bersama kami.” Lalu Allah Ta’ala mengabulkan permohonan dari mereka dan orang-orang mukmin yang mereka kenal pun dikeluarkan dari Neraka. Kemudian Allah Ta’ala memerintahkan para Malaikat-Nya untuk mengeluarkan dari Neraka siapa saja yang punya keimanan walaupun hanya sebesar dzarroh (semut kecil).

NERAKA TIDAK MENYENTUH BEKAS SUJUD SEORANG MUKMIN
Apabila Allah Ta’ala telah selesai memutuskan perkara di antara para hamba-Nya, dan kemudian berkehendak untuk mengeluarkan orang-orang mukmin dari Neraka dengan rahmat-Nya yang tidak berbuat kesyirikan, yakni siapa saja yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, ikhlas dari dalam hatinya. Orang-orang mukmin ini dikenali lewat bekas sujudnya, karena Allah Ta’ala melarang Neraka menyentuh bekas sujud orang-orang mukmin. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تَأْكُلُ النَّارَمِنْ ابْنِ ادَمَ إِلاأَثَرَالسُجُود، حَرَمالله عَلَى النَّار أَن تَأكُلُ اَثََرَ
“ Neraka akan membakar seluruh anggota tubuh anak Adam, kecuali bekas sujud. Karena Allah Ta’ala mengharamkan Neraka untuk membakar bekas sujud.” (Hadist shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no 6885 dan Muslim, no.267)

ORANG TERAKHIR YANG DIMASUKKAN KE DALAM SURGA
Diriwayatkan dari ‘Abdullah ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “Orang yang terakhir yang akan masuk Surga adalah seorang laki-laki yang berjalan sambil merangkakdan kadang-kadang disentuh oleh api Neraka. Setelah melewati api Neraka, I menoleh kembali ke belakang melihat Neraka dan berkata,” Maha Suci Allah yang telah menyelamatkan aku dari engkau (Neraka). Allah telah memberiku karunia yang tidak diberikan-Nya kepada orang-orang yang terdahulu maupun mendatang.
Kemudian ditumbuhkan sebatang pohon untuknya. Lalu ia berkata,” Wahai Rabb-ku, dekatkanlah aku kepohon itu agar aku dapat menikmati keteduhannya dan meminum airnya.” Allah Azza wa Jalla berfirman: “ Wahai anak Adam, apakah jika Aku kabulkan permintaanmu itu, engkau akan meminta yang lain lagi kepada-Ku?” Ia menjawab, “ Tidak wahai Rabb-ku, aku berjanji tidak akan meminta yang lain lagi.” Allah Ta’ala memaafkannya, karena ia melihat sesuatu dan tidak punya kesabaran untuk melawan daya tariknya. Lalu Allah mendekatkannya ke pohon itu, sehingga ia dapat menikmati keteduhannya dan meminum airnya.
Kemudian ditumbuhkan baginya sebuah pohon yang lebih baik daripada pohon yang pertama. Lalu ia berkata,” Wahai Rabb-ku, dekatkanlah aku ke pohon itu agar dapat menikmati keteduhannya dan meminum airnya, dan aku tidak akan meminta yang lain lagi.” Allah Ta’ala berfirman:” Wahai anak Adam, bukankah engkau telah berjanji kepada-Ku? Barangkali, jika aku mendekatkanmu kepada pohon itu, kamu akan meminta yang lain lagi.” Maka laki-laki itu berjanji tidak akan meminta yang lain lagi, dan Allah Ta’ala memaafkannya karena ia melihat sesuatu yang tidak bisa menahan diri terhadapnya. Lalu Allah Ta’ala mendekatkanya ke pohon itu, sehingga ia dapat menikmati keteduhannya dan meminum airnya.
Kemudian ditumbuhkan lagi sebuah pohon di pintu Surga, yang jauh lebih baik daripada kedua pohon sebelumnya. Laki-laki itu berkata, “Wahai Rabb-ku, dekatkanlah aku ke pohon itu agar aku dapat menikmati keteduhannya dan meminum airnya, dan aku tidak akan meminta yang lain lagi.” Allah Ta’ala berfirman: ”Wahai anak Adam, bukankah engaku telah berjanji kepada-Ku bahwa engaku tidak akan meminta apa-apa lagi kepada-Ku?” Laki-laki itu berkata, “ Benar, wahai Rabb-ku, aku tidak akan meminta apa-apa lagi dari-Mu.” Allah Ta’ala memaafkannya karena ia melihat sesuatu dan tidak bisa menahan diri terhadapnya. Maka Allah mendekatkannya ke pohon itu.
Ketika ia didekatkan ke pohon itu, ia mendengar suara penduduk Surga, lalu ia pun berkata, “ Wahai Rabb-ku, masukkanlah aku ke dalamnya.” Allah Ta’ala berfirman: “Wahai anak Adam, apakah yang engkau inginkan sehingga engkau tidak akan pernah lagi meminta yang lain kepada-Ku? Apakah engkau akan senang jika Aku berikan dunia (seisinya) dan (ditambah lagi dengan) semisalnya kepadamu?” Laki-laki itu berkata, Whai Rabb-ku, apakah Engkau mengolok-olokku, sedangkan Engkau Rabb semesta alam?”
“Abdullah ibnu Mas”ud radhiyallahu ‘anhu tersenyum dan berkata,”Apakah kalian tidak bertanya kepadaku, mengapa aku tersenyum?” Para sahabat radhiyallahu ‘anhum bertanya, Mengapa engkau tersenyum?” Ibnu Mas’ud menjawab, “Karena Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tersenyum (saat menyampaikan hadist ini). Para sahabat bertanya, “Mengapa engkau tersenyum, wahai Rasulullah?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Karena Rabb semesta alam tersenyum ketika laki-laki itu mengatakan, “Apakah Engkau mengolok-olok aku, sedangkan Engkau Rabb semesta alam?” Allah Ta’ala menjawab: “Aku tidak memperolok-olokkan kamu, akan tetapi Aku Kuasa melakukan apa saja yang Aku kehendaki.” (Hadist shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no.274)

KENIKMATAN YANG DISEDIAKAN BAGI PENDUDUK SURGA PALING RENDAH TINGKATANNYA
Diriwayatkan dari ‘Abdullah ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui penduduk Neraka yang paling akhir dikeluarkan darinya, dan (dialah) penduduk Surga yang paling akhir masuk ke dalam Surga. Dia adalah seorang laki-laki yang keluar dari Neraka dengan merangkak, kemudian Allah ‘azza wa Jalla berkata kepadanya: “Pergi dan masuklah ke dalam Surga!” Laki-laki itu mendatangi Surga, namun terlihat olehnya bahwa Surga telah penuh. Ia pun kembali, lalu berkata: ”Wahai Rabb-ku, aku mendapati Surga telah penuh. “Allah ‘azza wa Jalla berkata lagi kepadanya: “Pergi dan masuklah ke Surga!” Laki –laki itu kembali mendatanginya, tetapi terlihat olehnya bahwa Surga telah penuh. “Allah ‘azza wa Jallaberfirman: “Pergi dan masuklah ke Surga! Sesungguhnya bagimu kenikmatan seperti dunia (seisinya) dan (ditambah lagi dengan) sepuluh kali lipatnya.”-atau- “Sesungguhnya bagimu ada kenikmatan sepuluh kali lipat dunia (seisinya). “Orang itu mengatakan, “Apakah Engkau mengejekku?!” -atau- “Apakah Engkau menertawakanku sedang Engkau adalah Raja?!”
“Abdullah ibnu Mas’ud berkata, “Sungguh, aku benar-benar melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa, sampai gigi geraham beliau kelihatan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Itulah penduduk Surga yang paling rendah kedudukannya.” (Hadist shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no.6086 dan Muslim, no.272).

Buletin At-Taubah Vol.01 No.41